RSS

Tips Menentukan Merek Produk

04 Okt


Seringkali kita menjumpai seseorang membeli produk dengan menyebut merek tapi tidak menginginkan merek yang disebut. Kok bisa? Ya, bahkan ini sudah menjadi suatu hal yang lumrah dan biasa. Begini gambarannya, seseorang membeli air mineral dalam kemasan dengan menyebut merek AQUA padahal dia tidak menginginkan AQUA tapi merek lain, misalnya TOTAL atau yang lainnya. Jadi, orang menyebut AQUA untuk air mineral dalam kemasan. Begitu juga ada sebagian daerah menyebut motor dengan HONDA, sehingga merek apapun motor itu tetap disebut HONDA. Ada juga penyebutan pompa air dengan SANYO, padahal kita tahu bahwa SANYO adalah sebuah merek. Dan tahukah Anda, ternyata ODOL itu sebuah merek pasta gigi, bukan sebutan untuk pasta gigi itu sendiri??
Bagaimana para pemilik merek bisa menancapkan merek mereka di masyarakat sehingga bisa mengganti nama barang itu sendiri? Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Pertama, merek tersebut adalah pioner atau yang pertama dalam produk tersebut. Misalnya AQUA yang merupakan pioner produk air mineral dalam kemasan, pompa air SANYO yang merupakan merek pompa air pertama di Indonesia, obat nyamuk oles AUTAN yang merupakan merek pertama obat anti nyamuk oles di negeri kita.
Kedua, kualitas produk yang lebih bagus dari pesaing dan mempunyai ciri khas sendiri, seperti kecap BANGO dengan rasanya yang lebih enak dari merek lain, motor HONDA dengan keiritan bahan bakarnya dan produk lainnya.
Ketiga, mudahnya penyebutan merek dan nama merek yang pernah/ sedang menguasai pasar. Beberapa contoh dalam hal ini adalah obat nyamuk BAYGON, merek obat anti nyamuk yang sangat terkenal dan mudah didapat; snack anak-anak merek CHIKI, snack yang pernah menguasai pasar di era tahun 90-an; diapers bayi merek PAMPERS yang pernah menguasai pasar diapers dan menjadi pemain awal diapers untuk bayi.
Dari beberapa contoh produk-produk yang telah sangat melekat di masyarakat sehingga bisa mengganti hakikat nama barang tersebut, menunjukkan bahwa ketepatan dalam menetapkan merek sebuah produk adalah sangat penting. Ketepatan dalam penetapan merek sehingga mudah dikenal oleh masyarakat akan mendatangkan banyak keuntungan, di antaranya promosi tanpa biaya karena masyarakat dengan sendirinya membicarakan merek produk tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka, rekomendasi terhadap produk tersebut, meningkatkan penjualan sebagai hasil dari promosi yang dilakukan oleh masyarakat, serta loyalitas konsumen terhadap produk.
Menetapkan sebuah merek produk perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, di antaranya:
1. Mudah diingat dan tidak membingungkan. Usahakan memilih nama merek yang mudah diingat, bahkan kalau bisa sekali sebut orang langsung ingat. Oleh karena itu, sebaiknya merek produk tidak terlalu panjang. Dan kalau kita cermati, hampir semua merek produk yang sudah terkenal dan melekat di masyarakat, nama merek mereka terdiri dari satu kata: HONDA, SANYO, BAYGON, AQUA, dll.
2. Pilih nama yang berkaitan dengan produk. Penting untuk diperhatikan keterkaitan nama merek dengan produk. Hal ini untuk memudahkan konsumen untuk mengingat dan menghubungkan masalah yang dialami dengan solusi yang diharapkan. Misalnya, jamu masuk angin dengan merek TOLAK ANGIN, ini sangat mudah bagi konsumen untuk mengingat solusi permasalahan masuk angin. Begitu juga AQUA yang merupakan bahasa Yunani yang mempunyai arti “air yang”.
3. Sesuaikan dengan karakter masyarakat. Hal ini meskipun tidak selamanya berpengaruh kuat akan tetapi penting bagi produk yang diorbitkan/ disediakan untuk target pasar tertentu. Sebuah contoh yang sudah kita ketahui di bidang penerbitan buku Islam ialah penerbit Pustaka Imam Syafi’i. Nama ini sangat pas di Indonesia. Semua orang insya Alloh mudah untuk menyebut nama tersebut karena sebagian kaum muslimin di Indonesia menganut madzhab Imam Syafi’i, sehingga mereka sudah familiar dengan nama Imam Syafi’i. Bahkan, hal ini bisa menimbulkan persepsi pada masyarakat bahwa Pustaka Imam Syafi’i merupakan penerbit buku yang bermadzhab Syafi’iyyah.
4. Gunakan kata-kata temuan. Kata temuan merupakan kata yang tidak ada di kamus bahasa manapun dan diciptakan secara kreatif oleh manusia. Sebut saja KODAK, produsen mesin foto dan perangkatnya. Nama tersebut merupakan hasil otak-atik huruf oleh pendirinya. Atau TOSHIBA, produsen perangkat elektronik yang mengambil nama dari dua perusahaan yang merger.
5. Gunakan kata yang bermakna dan berkesan. Kata yang bermakna dan berkesan bisa diambil dari berbagai aspek, misalnya kata-kata yang bagus dalam Islam, kata-kata yang membuat penasaran konsumen atau yang lainnya. Banyak contoh dalam hal ini. Di antaranya, produsen busana muslim menamai produknya dengan AL-IHSAN, penerbit buku dengan merek AL-FURQON, atau yang membuat terkesan/ penasaran konsumen seperti sebuah warung pecel di kota Nganjuk, Jawa Timur, yang sambalnya pedas sekali, dinamai dengan nasi pecel BLEDEG (petir), BAKSO TENIS yang menggambarkan bakso yang besar, dan yang lainnya.
Itulah beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan ketika hendak memberi merek sebuah produk. Beberapa hal yang membantu mengangkat merek tersebut adalah adanya logo merek yang sekilas menggambarkan produk yang hendak dipasarkan. Dan tentunya satu hal yang sangat penting, promosikan merek. Jadikan merek Anda bagian hidup konsumen.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Oktober 4, 2012 inci Market and Marketing

 

Tag: , , , , ,

1 responses to “Tips Menentukan Merek Produk

  1. Rizal

    Maret 10, 2013 at 10:31 am

    dasar2 branding yang sangat bermanfaat untuk awam seperti saya, thanks!

     

Tinggalkan komentar