RSS

Memulai Bisnis? Siapa Takut!

24 Sep

Bingung, takut, dan resah. Itulah sedikit gambaran seseorang yang sedang semangat akan memulai sebuah bisnis. Memang, kita sering mendengar sebagian orang ketika ditanya, kenapa tidak berwirausaha atau berbisnis saja? Tidak jarang kita mendengar jawaban, tidak punya modal, bagaimana memulai, tidak punya bakat, tidak punya gambaran, bingung, takut rugi, dan jawaban lainnya. Sebenarnya, bagaimana seharusnya memulai bisnis? Insya Alloh di edisi ini kita jawab pertanyaan tersebut.
Berbisnis atau berwirausaha memang sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Ada yang memulai karir bisnisnya karena mendapat warisan perusahaan dari orang tua, sehingga tidak harus memulai dari awal. Ada yang mendapat hibah peluang bisnis, sehingga tinggal mengisi peluang tersebut tanpa harus mencari pasar/ konsumen, dan ada juga yang memulai dari nol dengan kerja keras, melakukan riset, dan mencari konsumen dan lainnya. Nah, keadaan inilah yang akan kita telusuri, yaitu kiat memulai usaha dari nol.

Kiat memulai bisnis
Beberapa kiat memulai bisnis adalah:
1. Mulai dari sebuah ide
Sebuah ide sangat dibutuhkan dalam memulai bisnis, karena ide seseorang adalah modal untuk melihat peluang bisnis. Artinya, apabila seseorang telah mempunyai sebuah ide bisnis, maka ini adalah modal untuk melihat seberapa besar peluang ide bisnisnya diterapkan di pasar sasaran.
2. Baca peluang bisnis
Setelah mendapatkan ide bisnis, lihat peluang atas ide tersebut. Apabila mempunyai peluang yang besar, lanjutkan. Apabila peluang kecil, coba cari celah untuk membuat peluang bisnis atau tinggalkan ide tersebut. Misalnya, kita tinggal di lingkungan industri atau kampus dan mempunyai ide bisnis laundry (jasa cuci baju). Maka, lihatlah peluangnya, besar atau kecil. Apabila peluangnya besar, lanjutkan dengan perencanaan yang bagus. Apabila peluangnya kecil, baik karena banyaknya pesaing atau tidak punya tempat atau permasalahan yang lain, maka coba mencari celah agar bisa tetap melanjutkan ide, bisa membuat perbedaan dengan pesaing dalam pelayanan, kebersihan, dan lain-lain, bisa bekerjasama dengan pihak lain, misalnya dengan pemilik rumah kos-kosan untuk mencari konsumen, atau cara yang lainnya. Apabila memang tidak bisa, kita tinggalkan, ganti ide yang lain.
3. Rencanakan dengan matang
Untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada, membutuhkan perencanaan bisnis dalam berbagai hal, meliputi modal, karakter produk, target pasar, sistem distribusi dan pemasaran.
• Rencanakan ketersediaan modal usaha. Pengelolaan modal usaha yang bagus akan menciptakan keseimbangan dalam berbagai bidang. Tidak harus besar, tetapi secukupnya asalkan dikelola secara efektif. Begitu juga pengelolaan keuangan setelah bisnis berjalan juga harus direncanakan, baik sistem keuangan, pembagian keuntungan, prioritas pengalokasian dan sebagainya. Pengelolaan yang kurang tepat dapat menghambat operasional usaha dan dalam jangka panjang dapat menghambat pengembangan usaha.
• Rencanakan karakter produk secara tepat, sesuaikan dengan target pasar. Karena ketidaktepatan dalam hal ini dapat berdampak buruk kepada produk dan perusahaan. Misalnya, kita tinggal di masyarakat pegunungan yang dingin, maka kurang tepat apabila kita menjual produk minuman dingin.
• Target pasar terlihat ketika kita berhasil melihat peluang dan menemukan ide bisnis. Yang dimaksud dengan target pasar adalah target konsumen produk kita yang terdiri dari sekelompok orang yang memiliki karakter khusus. Hal yang terpenting ketika kita melihat target pasar adalah mempelajari karakter tersebut, karena kita akan mengetahui apakah produk kita sudah cocok dengan target pasar kita ataukah belum. Adapun cara mengetahuinya bisa dengan survei pasar, informasi yang akurat dari beberapa anggota pasar, atau dengan pengalaman pebisnis lain.
• Kemudian, sistem distribusi dan pemasaran perlu direncanakan secara matang, karena apabila sistem ini berjalan efektif dan efisien akan mendatangkan keuntungan besar. Keuntungan dari sisi materi, akan menghemat biaya, dari sisi non materi, kepercayaan konsumen akan terjaga bahkan semakin meningkat. Contoh mudah di sekeliling kita. Ada sebuah produk makanan merk A yang sering diiklankan di berbagai media sebagai bentuk pemasaran produk tersebut. Akan tetapi, produk tersebut susah sekali didapatkan di toko-toko terdekat. Nah, ini merupakan poin yang buruk untuk produk itu sendiri. Frekuensi iklan sering, tapi ketersediaan barang di pasaran kurang. Akibatnya konsumen tidak puas dan pada akhirnya tumbuh ketidakpercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Begitu juga sebaliknya. Jadi, harus ada keseimbangan dalam distribusi dan pemasaran produk.
4. Laksanakan sekarang dengan benar
Setelah merencanakan secara matang dan siap, laksanakan sekarang, tidak perlu ditunda-tunda dan laksanakan dengan benar. Perlu diingat bahwa peluang tidak mudah terulang untuk kedua kalinya. Laksanakan rencana bisnis dengan prioritas yang benar. Misalnya, dalam hal modal, prioritaskan modal untuk komponen yang paling penting, kemudian komponen yang lainnya. Begitu juga dalam target konsumen, pilih konsumen yang paling potensial mendatangkan keuntungan, baik secara materiil maupun non materiil. Keuntungan materiil bisa berupa banyaknya penjualan, dan non materiil bisa berupa pemasaran “gratis”, yaitu rekomendasi bagus dari konsumen kepada calon konsumen lain, yang sering kita dengar dengan istilah “pemasaran dari mulut ke mulut”.
5. Miliki ide cadangan untuk solusi masalah bisnis
Berbisnis penuh dengan lika-liku. Terkadang naik, terkadang turun dan tidak jarang masalah menerpa, sehingga dibutuhkan ide-ide jitu untuk memecahkan masalah. Bagi pebisnis yang tangguh, masalah adalah tantangan yang harus diselesaikan, karena dengan masalah akan bertambah wawasan dan pengalaman.
6. Tidak mudah menyerah dan berani mengambil risiko
Inilah karakter yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis. Bukan berarti serampangan tanpa perhitungan, tapi berani dengan kecerdasan mengelola risiko. Betapa banyak pengusaha sukses berawal dari keterpurukan atau kegagalan.

Kunci keberhasilan bisnis
Kita alhamdulillah telah merencanakan dan memulai bisnis. Namun, yang tidak boleh terlupa oleh kita sebagai seorang muslim ialah, bahwa keberhasilan yang kita peroleh semata-mata bukanlah dari hasil keringat kita sendiri, tapi karena pertolongan dari Alloh dan nikmat dari-Nya. Begitu juga, keberhasilan semata-mata tidak diukur dengan banyaknya harta dan pendapatan, tetapi diukur dari kehalalan dan keberkahan harta yang didapatkan. Dan kehalalan dan keberkahan harta tidak akan didapat kecuali dengan keridhoan Alloh ketika mencarinya. Oleh karenanya, wajib atas kita untuk senantiasa berdo’a dan berpegang pada aturan-aturan Alloh ketika berusaha. Wallohu a’lam.

dimuat di majalah keluarga muslim al-Mawaddah
Rujukan :berbagai sumber

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada September 24, 2012 inci tentang Bisnis

 

Tag: , , , , , ,

Tinggalkan komentar